Jakarta, dMagek.id, --Majelis Ulama Indonesia (MUI)  meminta umat muslim untuk meniadakan ziarah kubur yang biasa dilakukan menjelang bulan Ramadan.karena tindakan itu merupakan upaya terbaik untuk menghindari penularan virus corona (Covid-19).

"Mengingat pandemi wabah Covid-19 sampai dengan bulan Ramadan kemungkinan besar belum mereda, sebaiknya agenda ziarah kubur ditiadakan dan diganti dengan berdoa dari rumahnya masing-masing. Insyaallah nilai pahalanya tidak berkurang sedikit pun," kata wakil ketua MUI Zainut Tauhid Sa'ad dalam pesan tertulis, Sabtu (18/4).

Zainut yang juga merupakan Wakil Menteri Agama itu menuturkan bahwa ziarah kubur memang amalan baik karena mengingatkan kematian. Terlebih jika ziarah kubur dilakukan menjelang bulan Ramadan.

Hanya saja, lanjut dia, jika pandemi Covid-19 belum berakhir, maka berdoa dari rumah bisa menggantikan kegiatan tersebut.


"Ziarah kubur waktunya boleh setiap saat, namun pada saat menjelang bulan puasa memiliki makna yang sangat istimewa, karena bulan Sya'ban memiliki nilai keutamaan dibandingkan bulan lainnya," jelas dia.

Ia menganjurkan silaturahmi atau saling minta maaf tetap dilaksanakan dengan menggunakan sarana media sosial. Hal itu, ucap dia, juga sebagai bentuk kepatuhan atas kebijakan jaga jarak fisik atau physical distancing yang digaungkan pemerintah.

"Melakukan silaturahmi kepada orang tua yang masih hidup, saudara, kerabat dan teman-teman untuk saling memaafkan," ucapnya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebelumnya menyatakan bahwa status masa tanggap keadaan darurat akibat virus corona (Covid-19) diperpanjang hingga 29 Mei 2020 lantaran skala penyebaran virus tersebut sudah meluas.


Data pada Sabtu (18/4), jumlah pasien yang positif terinfeksi Covid-19 di Indonesia bertambah 325 orang, sehingga total ada 6.248. Dari jumlah tersebut, sebanyak 535 di antaranya meninggal dunia dan 631 orang dinyatakan telah sembuh.***

Sumber, CNNIndonesia.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama