Jakarta,dMagek.ID,-Warga negara Indonesia (WNI)yang tergabung dalam Jemaah tablig (JT) yang melaksanakan khuruj terjebak lockdown di negara tempat singgah karena virus corona. Beberapa dari mereka berurusan dengan polisi India karena dianggap melanggar larangan berkumpul.
Sekitar 1.129 warga negara Indonesia anggota perkumpulan Jemaah Tablig (JT) masih berada di 13 negara di tengah pandemi virus corona. Sedikitnya 105 di antara mereka positif
menderita COVID-19.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers virtual pada Rabu (29/4). Retno mengatakan, sebelumnya ada 1.148 WNI JT di luar negeri, namun sebagian sudah pulang sehingga tersisa 1.129 orang.
Melansir Kumparan.com, WNI JT yang telah kembali ke Indonesia yakni delapan orang dari Maroko, enam dari Thailand, dan lima dari Yordania. Sementara jumlah WNIJT yang terpapar virus corona berjumlah 105 orang di Pakistan dan India.
"30 JT WNI di Pakistan dinyatakan positif COVID-19, 18di antaranya telah sembuh, 75 WNI di India positif COVID-19, 44 dinyatakan sembuh," kata Retno.
"Sedangkan 1.047 dinyatakan sehat atau belum ada informasi menyatakan mereka terpapar COVID-19," lanjut Retno lagi.
Retno mengatakan Kemlu RI melalui KBRI terus memantau kondisi mereka, membantu kebutuhan pokok dan bantuan hukum. Kemlu juga telah membagikan 1.196 paket sembako di India, Pakistan, dan Bangladesh untuk para WNI tersebut.
Presiden Jokowi, kata Menlu, juga telah turun tangan memastikan keselamatan para WNI. "Kemarin presiden telah melakukan komunikasi dengan Perdana Menteri India (Narendra Modi) dan dalam pembicaraan presiden RI telah sampaikan atau angkat isu Jamaah Tablig WNI," kata Menlu.
Jemaah Tablig adalah gerakan dakwah yang berasal dari India. Salah satu kebiasaan kelompok ini adalah dakwah ke berbagai negara, terutama ke Pakistan, India, Bangladesh, yang dikenal dengan nama khuruj.***red
Posting Komentar