Perancis, dMagek.id,-- Para peneliti di rumah sakit terkenal di Perancis merilis hasil temuannya, zat nikotin yang terkandung dalam rokok dapat membentengi orang dari infeksi virus corona,mereka sudah  memeriksa 343 pasien virus corona, bersama 139 orang yang terinfeksi dengan gejala ringan. Hasilnya, mereka mendapati bahwa sejumlah kecil dari mereka merokok, dibandingkan dengan tingkat merokok sekitar 35% pada populasi umum Prancis.
" Di antara pasien-pasien ini, hanya lima persen adalah perokok,” ucap Zahir Amoura, rekan penulis studi dan seorang profesor penyakit dalam, seperti dilansir afp.com , Jumat (24/4)
New England Journal of Medicine pada bulan lalu menerbitkan temuan serupa, yang menunjukkan bahwa 12,6% dari 1.000 orang yang terinfeksi di Cina adalah perokok. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka ini lebih rendah daripada jumlah perokok reguler di populasi umum Cina, sekitar 26%.

Baca juga : walikota-pariaman-genius-umar-sediakan.html
“Kita tidak boleh melupakan efek berbahaya nikotin. Mereka yang tidak merokok sama sekali tidak boleh menggunakan pengganti nikotin, yang menyebabkan efek samping dan kecanduan,” ujar Jerome Salomon, pejabat kesehatan Prancis, memperingatkan. Pasalnya, diketahui bahwa tembakau merupakan pembunuh nomor satu di Prancis, dengan perkiraan 75 ribu kematian per tahun terkait dengan merokok.
Sementara itu ahli neurobiologi terkenal Jean-Pierre Changeux dari Institut Pasteur Prancis, yang juga ikut menulis penelitian ini, mengatakan bahwa nikotin mampu melekat pada reseptor sel. Dengan begitu, ia bisa menghalangi virus memasuki sel dan menyebar dalam tubuh.
Kendati demikian, penelitian lanjutan akan dilakukan demi mengetahui apakah nikotin bisa digunakan untuk mencegah atau mengobati virus corona. Para peneliti saat ini tengah menunggu persetujuan dari otoritas kesehatan di Perancis untuk uji lanjutan ini .
Rencananya, mereka akan menggunakan nikotin pada petugas kesehatan di rumah sakit Pitie-Salpetriere di Paris–di mana penelitian awal dilakukan–untuk melihat apakah itu melindungi mereka dari tertular virus.
Amoura pun mengatakan pihaknya telah menggunakan patch pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Tujuannya untuk melihat apakah upaya itu mengurangi gejala dan juga pada pasien perawatan intensif yang lebih serius.
Para peneliti sedang menyelidiki apakah nikotin dapat membantu mencegah “badai sitoksin”. . Menurut mereka, reaksi berlebihan yang cepat dari sistem kekebalan tubuh dapat memainkan peran kunci dalam kasus COVID-19 yang fatal.***red

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama