Ketiga anak diisolasi di asrama sekolah karena Rumah Sakit
Darurat Wisma Atlet Kemayoran tidak mengakomodasi pasien COVID-19 dengan
riwayat kesehatan difabel ganda, Anak anak tersebut secara intelektual mengalami
keterbatasan dan secara penglihatan terbatas
Baca juga : /empat-hari-terakhir-nol-kematian-akibat.html
Kepala Sekolah SLB Ganda Rawinala Budi Prasojo mengatakan, sudah ke Wisma Atlet tapi
di sana hanya menerima pasien yang kemampuannya sudah mandiri. kami hanya bisa
berusaha semaksimal mungkin merawat ketiga anak itu. Ia memisahkan peralatan
makan dan mandi serta memenuhi kebutuhan vitamin.
keempatnya dinyatakan
positif usai menjalani tes cepat dan tes swab. "Mereka semua penyandang
disabilitas ganda yang sangat membutuhkan pendampingan," ujarnya Jumat (24/4/2020).
Dikutip dari laman Tirto.id Ketiga anak tersebut diisolasi
padai asrama sekolah, karena Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran tidak
mengakomodasi pasien COVID-19 dengan riwayat kesehatan difabel ganda,
"Karena
anak-anak kami secara intelektual
mengalami keterbatasan dan secara penglihatan terbatas," tambah Budi.
"
Baca Juga /andi-taufan-garuda-lepas-jabatan.html
Dijelaskan Budi kondisi mereka berangsur-angsur membaik tapi
mereka mengalami demam yang naik-turun. Kami berikan obat parasetamol dan
vitamin dan setiap pagi berjemur, dan sudah membekali alat pelindung diri sesuai protokol
penanganan kesehatan bagi pasien COVID-19. Pendamping dianjurkan tidak kontak
langsung dan rajin cuci tangan,
Meski demikian, Budi mengabarkan bahwa sudah ada tiga
pendamping dari Sekolah Luar Biasa Ganda Rawinala yang positif COVID-19 dan
kini dirawat di Wisma Atlet Kemayoran. "Persoalannya teman-teman yang
mendampingi latar belakangnya bukan dari [petugas] kesehatan," ujarnya.
Budi berkata asrama sekolah mengalami kesulitan finansial.***red
Posting Komentar